Penelitian Tindakan, Mengapa Begitu Penting?

Cara yang digunakan untuk mengeksplorasi informasi untuk memperoleh variasi perbaikan alternatif atas dasar aspek praktis; dalam hal ini adalah memperbaiki suatu proses pembelajaran, salah satunya dapat dilakukan dengan penelitian tindakan kelas.

Menurut Sukardi kelas pada prinsipnya adalah penegasan yang mencerminkan tempat penelitian berlangsung. Penelitian tindakan di bidang pendidikan ini setting-nya dapat di kelas, sekolah, atau tempat lain yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.

Seorang guru, sebagai pendidik profesional yang berhubungan secara langsung dengan proses kegiatan sekolah, mempunyai kewajiban atas hal tersebut. Keprofesionalan guru dituntut untuk memiliki kemampuan pribadi dan kemampuan sosial. Diantara tugas pokok guru profesional yang langsung terkait dengan penelitian tindakan kelas adalah melaksanakan pengembangan profesi. Kemampuan ini secara nyata terlihat pada pelaksanaan penelitian sederhana, dalam rangka meningkatkan kualitas profesional guru, khususnya kualitas pembelajaran.

Pengertian

Penelitian tindakan kelas (PTK), pada dasawarsa terakhir ini, semakin lebih dikenal oleh para guru dan para pendidik, serta para pengambil kebijakan pendidikan. Mengapa begitu penting pelaksanaan PTK? Hal itu karena penelitian tindakan kelas memang mempunyai kelebihan nyata, yaitu mampu memberikan ide, perlakuan atau treatment riil berupa tindakan perbaikan praktis, yang bisa dirasakan langsung oleh para responden yaitu guru atau siswa yang diteliti.

Guru sebagai pendidik diharapkan dapat menjadi lebih peka terhadap permasalahan pembelajaran. Hal tersebut ditujukan agar guru dapat mengidentifikasikan permasalahan kelas, menyusun rancangan pembelajaran terbaik, dan menemukan solusi atau memberikan alternatif pembelajaran di kelas.

Secara definitif, PTK atau Classs Action Research diartikan sebagai the way groups of people can organize the conditions under which they can learn from their own experiences and make their experiences accessible to others. Secara mudah dapat dipahami bahwa penelitian tindakan adalah cara sekelompok orang, dalam hal ini guru, dapat mengorganisasi kondisi dimana mereka dapat belajar dari pengalaman mereka sendiri, dan membuat pengalaman tersebut diakses oleh yang lain.

Sementara pendapat lain menyatakan, penelitian tindakan kelas pada khususnya, menawarkan pendekatan perubahan yang langsung dapat dilihat tingkat keberhasilannya, dapat besar atau kecil. Dapat pula kurang berhasil. Kelebihan selain itu jika dibandingkan dengan pendekatan lainnya adalah, di dalam penelitian tindakan kelas ada fleksibilitas, imple mentasi sebuah rancangan selalu diikuti dengan pencermatan sedini mungkin. Ada pilihan tentang: apakah mampu memberikan perubahan yang diharapkan, dimana kelemahannya, dan setelah itu sangat mungkin segera dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.

Mencermati pendapat di atas dapat disimpulkan, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh praktisi, dalam hal ini guru, untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja profesionalnya.

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini, mempunyai karakteristik yang berbeda dengan metode penelitian konvensional. Karakter PTK tidak sama dengan penelitian deskripstif, expost facto, experiment, dan penelitian quasi experiment, yang posisinya banyak digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Karakteristik penting dalam penelitian tindakan kelas, menurut beberapa ahli adalah:

  1. Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari;
  2. Peneliti memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan terencana, untuk memecahkan permasalahan, sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti;
  3. Guru dan siswa adalah orang yang berpartisipasi langsung dalam proses belajar mengajar, dan sebagai sumber utama dalam proses penelitian tindakan kelas;
  4. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan, selalu dalam bentuk siklus atau tingkatan, atau daur yang memungkinkan terjadinya peningkatan perbaikan dalam setiap siklusnya. Setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi;
  5. Adanya langkah berpikir reflektif yang dilakukan oleh para peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan dilakukan.

Dari karakteristik tersebut, jelaslah bahwa para pelaku atau praktisi pendidikan harus mempunyai keyakinan atau self-reflektif bahwa ada problem yang harus dipecahkan. Juga harus dipahami, penelitian tindakan kelas berdaur ulang, mempunyai prinsip kolaboratif dan partisipatif yang akan memperbaiki praktik, dengan pendekatan alamiah.

Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas (PTK) mampu memberikan ide, perlakuan atau treatment nyata yang berupa tindakan perbaikan praktis yang bisa dirasakan langsung oleh para responden yaitu guru atau siswa yang diteliti.

Penulis: Nova Indra (Direktur Pusat Pengkajian & Pengembangan Sumber Daya Manusia – P3SDM – Melati)


Tinggalkan Balasan